Kamis, 01 Agustus 2013

Perkembangan dari GKJW Jemaat Luwung


Setelah diresmikan menjadi Jemaat pada tanggal 10 Mei 1959, GKJW Jemaat Luwung mengalami banyak perkembangan baik dalam bidang pelayanan maupun dalam bidang pembangunan.




Tahun
Perkembangan
1.
1929
Warga Jemaat menerima hibah sebidang tanah seluas 700 m2 dari seorang warga bernama Bpk. Suprapto

2.
1957
Pembangunan gedung gereja sebagai rumah ibadah yang berukuran 8x5 m

3.
1960
Warga Jemaat membeli sebidang pekarangan seluas 525 m2 yang difungsikan sebagai makam Kristen

4.
1973
Pemugaran gedung Gereja lama menjadi seluas 9x5 m

5.
1975
Pembangunan tempat parkir sepeda ukuran 8x4 m yang berada di sebelah selatan gedung Gereja

6.
1977
Pemugaran Konsistori lama ( 2x7 m) menjadi ( 4x7 m)

7.
1981
Pembangunan rumah Kepanditan seluas 8x6 m

8.
1986
Warga Kristen di daerah Bureng (sekarang pepanthan) menginginkan ibadah mingguan yang dilayani oleh Pendeta dan Majelis Jemaat GKJW Luwung.

9.
1990
Warga Kristen di daerah Krian membeli sebidang tanah dan membangun rumah ibadah disekitar tanah PJKA Krian ( jadi problema)

10.
1991-1992
Warga pepanthan Bureng membeli sebidang tanah dan membangun rumah ibadah

11.
Tanggal
01 Des’ 1995
Renovasi gedung Gereja yang dimotivatori oleh Pdt. Pinardi Eko Sudarmo, SmTh.

12.
2009
Penyerahan rumah ibadah dari keluarga Bapak Siswoyo, BA kepada Gereja Induk GKJW Jemaat Luwung

13.
2010
Warga pepanthan Krian bergabung dengan ibadah di gereja induk

14.
2011
Pembangunan ruang ibadah KPAR
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar