Kamis, 01 Agustus 2013

Sekilas Sejarah dari GKJW Jemaat Luwung



GKJW Jemaat Luwung memiliki kisah panjang dalam usahanya untuk dapat menjadi Jemaat seperti saat ini. Berawal dari persekutuan warga Wonosari yang hingga akhirnya dapat menjadi Jemaat besar yaitu GKJW Jemaat Luwung. Berikut ini kronologi awal munculnya GKJW Jemaat Luwung :


1
Tahun 1928
Terdapat sekolah Zending dengan guru-gurunya yang mengabarkan injil di wilayah Wonosari (sekarang Luwung) yang bernama Suproyo Asriman dan Kasnowo. Berkat pelayanan beliau tersebut sehingga ada beberapa keluarga yang dibabtis, yaitu : Kel. Saleh, Kel. Sumo yang berasal dari Mojo Waru.
2
Tahun 1933
Jumlah keluarga yang dibabtis bertambah sekitar 6 (enam) keluarga, antara lain : Kel. Siran, Kel. Sefi, Kel. Saman, Kel. Ramuh, Kel. Seni, Kel. Josari. Serta terdapat tambahan pembina orang-orang Kristen di wilayah Wonosari dan Kendal Bakung yang bernama Badrun ( salah seorang petugas rumah sakit Kristen Mojowarno )
3
Tahun 1934
Penambahan jumlah keluarga yang ingin dibabtis, antara lain :
       a.      Wilayah Wonosari : Kel. Urip, Kel. Riadi, Kel. Joyo Bunali
       b.      Wilayah Blijo : Kel. Bardan, Kel. Sangar, Kel. Ibu Wir.
4
Tahun
1935-1940
Guru Suko Wiryo sebagai pelayan warga Kristen di Wonosari
5
Tahun
1942-1949
Perpindahan kekasaan dari Belanda ke Jepang di Indonesia yang berdampak juga pada pembinaan pelayanan warga Kristen yang sangat berpengaruh, dan masa-masa sulitnya pelayanan dan persekutuan. Hal itu mengakibatkan iman warga Kristen goyah.
6
Tahun 1950
Munculnya motivator Darmono dan Supapto sebagai pembangkit warga Kristen di Wonosari.
Sehingga adanya pelayanan oleh pendeta-pendeta :
       1.      Asriban  ( dari Mojokerto)
       2.      Tirto Diharjo  ( dari Mojoagung, Jombang )
       3.      Untung  ( dari Ngoro, Jombang )
       4.      Mangku Dihargo  ( dari Bongsorejo, Jombang )
       5.      Suwignyo Muso  ( dari Jombang )
7
Tanggal
14 Mei 1951
Kelompok warga Kristen di Wonosari ditetapkan sebagai pepanthan Luwung wilayah pembinaan Jemaat Sukorame Majelis Daerah Surabaya.
Saat itu jumlah data keluarga sebanyak 15 kepala keluarga, dan jumlah warganya sekitar 75 orang.
Pelayan-pelayan warga Kristen Pepanthan Luwung, antara lain :
dari Sukorame : Pendeta Iskandar, Suno Asis, Suto, Rekso Adi, Mangun, Jamia, Sunyoto.
dari Pepanthan Luwung sendiri : Darmono, Suprapto.
8
Tahun 1955
Ditempatkannya guru Injil Wiyoso dari Jemaat Jember untuk pemantapan pembinaan pelayanan di Pepanthan Luwung.
9
Tanggal
10 Mei 1959
Pepanthan Luwung resmi menjadi Jemaat GKJW Luwung serta pengangkatan Guru Injil Wiyoso menjadi Pendeta Jemaat GKJW Luwung.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar